Elang hitam (Ictinaetus malayensis) dan elang bido (Spilornis cheela) telah lama menghilang dari habitatnya di hutan di Kabupaten Lebak, Banten, diduga karena menyusutnya makanan dan perburuan manusia.
"Sampai saat ini, kami belum menemukan jejak kedua spesies burung elang itu," kata Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak Nurly Edlinar.
Nurly mengatakan, elang hitam dan elang ular bido selama ini berkembang di hutan di Kabupaten Lebak termasuk di kawasan hutan konservasi hutan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS).
Namun, keberadaan burung yang dilindungi itu sekarang sudah tidak tampak lagi di habitatnya. Tahun 1980-an, spesies elang hitam dan elang ular bido masih bisa ditemukan di hutan di Lebak.
Terkait menghilangnya elang hitam dan elang ular bido itu, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lebak berencana memantau habitat dan keberadaan satwa langka tersebut.
Elang hitam dan elang ular bido kemungkinan juga bermigrasi ke daerah lain, seperti ke kawasan Gunung Salak, Kabupaten Bogor; dan Sukabumi, Jawa Barat.
"Kami akan berkoordinasi dengan Balai TNGHS Sukabumi," katanya.
Burung elang hitam memiliki warna bulu hitam dan mulutnya berwarna keemasan, sedangkan elang ular bido berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap.
"Burung elang saat terbang sambil mengeluarkan suara seperti 'kiiiik...' panjang dan diakhiri dengan penekanan nada," katanya.
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) pencinta fauna dan flora Provinsi Banten mengaku prihatin jika sampai elang hitam dan elang ular bido punah. Burung itu pada 1970-an masih banyak ditemukan di hutan-hutan di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
"Sejak saya kecil masih melihat elang hitam terbang di areal persawahan," ujar Uce Kelana, Sekretaris LSM Wahana Banten.
(Sumber : Kompas Online, 14/7/2009)
Selasa, 14 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar