
''Pemerintah hendaknya ikut berpartisipasi mengatasi penderitaan saudara-saudara kita, kaum Uighur di Cina lewat diplomasi dengan pemerintah Cina, juga dengan dunia internasional,'' tegas kiai Ridwan. ''Tentunya tanpa bermaksud mencampuri urusan dalam negeri negara lain,'' tambahnya.
Selain itu, kepada umat Muslim dan ormas Islam di tanah air, Kiai Ridwan juga mengharapkan adanya partisipasi dan bantuan bagi kaum Muslim Uighur yang saat ini tengah didhalimi dan teraniaya oleh pemerintahan di negaranya sendiri.
Dikatakan kiai Ridwan bahwa hal ini merupakan bentuk Ukhuwah Islamiah sebagai sesama umat Muslim, juga ukhuwah Basariah, sebagai sesama umat manusia di dunia. Kasus muslim Uighur juga merupakan bukti gagalnya bentuk pemerintahan dengan kebijakan yang represif,'' tegas Kiai Ridwan.
Pernyataan senada dilontarkan KH Yunahar Ilyas, Ketua PP Muhammadyah. ''Pemerintah Indonesia harus mendesak dan 'menekan' pemerintah Cina untuk tidak bertindak represif dan diskriminatif pada warga Muslim di sana. Pemerintah harus menggalang sloidaritas internasional dan membangun diplomasi untuk menyelesaikan tindakan represif yang dilakukan di sana,'' tegas Yunahar.
''Kami juga berharap agar pemerintah Cina tidak bersikap diskriminatif terhadap warganegaranya sendiri,'' ungkap Yunahar.
(Sumber : Republika Online, 14/7/2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar